Minggu, 03 Juli 2011

SMP 216 Menuju RSBI

Mungkin banyak diantara kita yang sudah lama tidak melihat pemandangan seperti ini. Dapat dimaklumi karena kita semua pasti mempunyai urusan masing-masing yang harus diselesaikan. Mungkin image ini bisa sedikit membawa kita mengenang tempat dimana kita melewati masa transisi menuju kedewasaan. Sedih, gembira dan bangga mungkin juga menyatu saat kita memandang tempat yang pernah menjadi rumah kedua kita selama 3 tahun. Lalu, seperti apakah kondisi rumah kita ini sekarang...?!




Status Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) sekarang seperti menjadi target dari hampir semua sekolah negeri di Indonesia. Dengan berbagai cara, sekolah negeri di Indonesia berusaha berpacu agar dapat diakui sebagai sekolah bertaraf internasional. Dan tahun akademik 2011/2012 akan menjadi sebuah momen spesial bagi almamater kita, karena tahun ini SMPN 216 Jakarta resmi dalam masa percobaan untuk memperoleh status RSBI. Menurut keterangan pihak sekolah, 4 kelas baru disiapkan sebagai pilot project sebelum dimulainya program RSBI dalam skala penuh.

Sebagai anggota keluarga Alumni SMPN 216 pastilah kita ikut merasa bangga dengan peningkatan ini, sebagaimana juga dirasakan oleh para guru, staf dan siswa-siswi yang memiliki kesempatan belajar dengan status sekolah yang baru. Tetapi juga harus diingat bahwa peningkatan status berarti juga bertambahnya beban tanggungjawab yang harus dilaksanakan oleh pihak sekolah, terutama bapak/ibu guru yang menjadi staf pengajar. Kendala utama yang pertama kali dikeluhkan, bahkan oleh para guru senior kita adalah kapabilitas staf pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran dalam format baru : 75% menggunakan pengantar berbahasa Inggris. Sudah siapkah..??

Menurut salah satu staf pengajar, para guru sudah berusaha semaksimal mungkin untuk dapat memenuhi tuntutan dan sudah membiasakan diri dengan format ini sejak 2 tahun lalu. Tapi belum bisa dipastikan apakah tingkat kesiapan ini merata dimiliki oleh seluruh staf pengajar. Di sisi lain harus dipertimbangkan juga kemampuan bahasa Inggris dari siswa baru yang berasal dari latar belakang yang berbeda, dimana belum tentu semua familiar dengan bahasa asing. Masalah lain adalah prasarana yang beberapa diantaranya saat ini masih dalam taraf pengembangan, misalnya saja fasilitas jaringan online yang menjadi salah satu standar RSBI.

Sebagai salah satu wujud kepedulian terhadap almamater kita, Gerakan 216 Peduli mengajak rekan-rekan alumni semua - terutama yang berkecimpung di dunia IT dan pendidikan - untuk merumuskan suatu cara yang mungkin dapat sedikit membantu mengatasi kendala yang dihadapi almamater kita. Salah satu konsep yang bisa dikembangkan adalah translasi buku dalam format e-book yang dapat di-download secara gratis melalui blog ini. Memang sudah banyak situs yang menyediakan fasilitas pembelajaran online dalam format e-book seperti ini, tetapi akan jauh lebih baik jika ada diantara rekan-rekan alumni yang berprofesi sebagai pendidik atau pengajar yang dapat merumuskan materi pembelajaran yang dibutuhkan dan seluruh materi dapat diperoleh langsung dari satu sumber yang juga berasal dari Alumni SMP 216. Sebagai sampel, materi pembelajaran pertama mudah-mudahan bisa diupload dalam waktu dekat. Jika ada diantara rekan-rekan yang ingin berpartisipasi, dapat menghubungi melalui halaman Kontak dari blog ini.

Last words : Give the best we can to show the world that we still the best...!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar